Peringatan 20 tahun Syafana Islamic School semakin bermakna dengan digelarnya Reuni Akbar 2025, yang dihadiri oleh para alumni dari berbagai angkatan dan jenjang pendidikan. Sejak didirikan pada April 2005, Syafana Islamic School telah melahirkan ribuan alumni dari berbagai level pendidikan, mulai dari Kindergarten, Primary, Lower dan Upper Secondary, hingga Syafana Boarding School. Dalam reuni ini, para alumni tampak antusias bertemu kembali dengan teman-teman seangkatan mereka. Yang menggembirakan, mereka juga masih mengenal dan menyapa guru-guru tercinta, ustadz, dan sayyidah dengan penuh kehangatan. Suasana kekeluargaan begitu terasa dan memperkuat nuansa akrab dalam acara ini. ![]() Dengan mengusung tajuk “Where Every Reunion Sparks a New Connection”, acara ini diharapkan dapat mempererat silaturahmi antara alumni dan civitas akademika Syafana. Dalam sambutannya, Nanang menjelaskan, “Siapa sih alumni Syafana? Bagi kami, alumni adalah mereka yang lulus di semua level pendidikan Syafana.” Pada kesempatan ini, Syafana juga memperkenalkan tagline baru untuk alumni, yakni “Syafana Islamic School: Selalu di Hati”, serta meluncurkan organisasi alumni bernama “Syafanion”. Nanang menjelaskan, pola reuni di Syafana memang dirancang berbeda. Jika umumnya reuni besar dilakukan 20–30 tahun setelah kelulusan, Syafana memilih memulainya lebih awal. “Dengan reuni sejak dini, kita berharap bisa membuka ruang kerja sama dan kolaborasi antaralumni sejak sekarang. Dari sini bisa lahir usaha, proyek, dan sinergi masa depan,” jelasnya. Nanang juga menyampaikan harapannya agar ke depan terbentuk chapter alumni Syafana di berbagai daerah, bahkan negara. “Bayangkan ada Syafana Centre di Jakarta, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malaysia, Jerman, Australia, Inggris, Kanada, Timur Tengah… kalianlah yang nanti memimpin negeri ini,” ujarnya penuh semangat. Rania Nadira Anwar: Bangga Jadi Bagian dari Syafana Salah satu alumni yang hadir adalah Rania Nadira Anwar (23), lulusan Syafana Islamic School–Upper Secondary tahun 2020. Rania berasal dari angkatan Deuxième Appel, yang dalam bahasa Prancis berarti “Panggilan Kedua.” “Aku masuk Syafana tahun 2017 saat kelas 10,” kenangnya. Dalam reuni ini, ia senang bisa bertemu kembali dengan teman-teman kelas dan sahabat lamanya. Rania juga masih ingat beberapa nama teman satu angkatan dan merasa bersyukur bisa bersilaturahmi kembali. Bagi Rania, masa-masa sekolah di Syafana penuh kesan. “Saya ingin tetap konsisten dan menyelesaikan apa yang sudah saya mulai,” katanya mantap saat bercerita tentang perjuangannya di bangku sekolah. Syafana bukan sekadar tempat belajar, tapi sudah menjadi rumah kedua baginya. “Aku punya sahabat, dia adik kelas yang sering kasih semangat. Guru-guru juga suportif dan hangat, seperti keluarga sendiri. Itu yang membuat aku bertahan,” tutur Rania. Ia mengaku bangga menjadi bagian dari angkatan Deuxième Appel. “Aku bangga bisa bertahan dalam kondisi apa pun. Aku suka metode pengajaran Syafana dan nilai-nilai sikap yang diajarkan. Itu semua berguna sekali saat kuliah dan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya. Setelah lulus dari Syafana, Rania melanjutkan kuliah di Swiss German University, Alam Sutera, dan mengikuti program double degree di Jerman, mengambil jurusan Food Technology. Ia berhasil lulus pada 2023 dan saat ini sedang mempersiapkan studi S2 di Kanada. “Kalau mau mencapai sesuatu, lakukan dan selesaikan apa yang kamu mulai. Tentukan tujuan hidupmu dari sekarang, dan motivasi itu harus datang dari dalam diri sendiri,” tutupnya memberi pesan. |
Views: 29